Bahasa Mandarin saat ini menjadi salah satu bahasa internasional yang wajib dikuasai agar mampu bersaing secara global. Hal ini dikarenakan peran Tiongkok yang makin kuat di bidang ekonomi dan perpolitikan dunia. Program Sarjana Sastra China Universitas Kristen Maranatha, sebagai suatu program studi di bidang bahasa dan budaya Tionghoa, memandang perlunya memperkenalkan bahasa Mandarin bagi siswa SMA. Untuk itu, Sastra China Maranatha memberikan bimbingan pembelajaran bahasa Mandarin kepada siswa-siswi ekstrakurikuler SMA Methodist 1 Medan, juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM).
Bimbingan pembelajaran ini dilaksanakan dalam waktu dua bulan, mulai dari tanggal 11 Maret sampai 27 Mei 2022. Ada sepuluh pertemuan dengan durasi satu jam untuk tiap pertemuan, dan dilakukan secara online melalui platform Zoom. Dalam setiap pertemuan, perwakilan guru dari pihak sekolah dan dosen penanggung jawab turut hadir untuk memberikan dukungan sekaligus memantau proses belajar mengajar. Pengajar dalam pelatihan ini adalah mahasiswa tingkat akhir Sastra China Maranatha, Sylvia Tanaka. Sebelumnya, pengajar diberikan pembekalan oleh dosen Sastra China, Dr. Pauw Budianto, M.Lit., yang merupakan dosen penanggung jawab kegiatan ini. Di samping itu, kegiatan ini juga menjadi ajang kerja praktik bagi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki minat dalam bidang pengajaran bahasa Mandarin.
Pengajaran bahasa Mandarin yang diberikan berfokus pada dasar-dasar bahasa Mandarin, seperti pinyin (alfabet fonetis bahasa Mandarin), hanzi (aksara Mandarin), pelafalan, juga nada dalam bahasa Mandarin. Selain itu, pengajar memberikan materi-materi dasar, seperti perkenalan diri dan percakapan dengan berbagai macam tema. Tidak hanya menyampaikan materi, pengajar juga mengadakan tanya jawab dan dialog dengan siswa untuk menciptakan suasana yang interaktif. Pada pertemuan terakhir dari kegiatan ini dilakukan review dalam bentuk games sehingga pelatihan ini dapat diakhiri dengan suasana yang lebih menyenangkan.
Tim PKM menilai hasil yang dicapai dalam pelatihan ini secara umum sangat memuaskan meskipun dilaksanakan secara singkat. Pauw melihat siswa-siswi SMA Methodist menjadi lebih berani dalam berbicara bahasa Mandarin. “Semoga pelatihan ini dapat memacu semangat para siswa untuk lebih giat belajar bahasa Mandarin,” harapnya. Melalui kegiatan ini diharapkan seluruh peserta didik mendapatkan wawasan yang benar tentang bahasa Mandarin, juga aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. (gs/gn)