Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha

Integrity • Care • Excellence

Sejarah

Universitas Kristen Maranatha sebagai perguruan tinggi yang inovatif melakukan pengembangan dalam bidang pendidikan, dengan membuka sebuah lembaga pendidikan yang bergerak dalam bidang seni rupa dan desain, di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UK. Maranatha, dengan nama Maranatha Art and Desain Center (MADC). Lembaga pendidikan ini dibuka pada tanggal 14 Agustus 2002 bertempat di Grha Maranatha Jalan Cihampelas No. 169 Bandung. MADC didirikan oleh:

  1. dr. Beni Atmadja W., Sp.BS.,, seorang dokter spesialis bedah otak, sebagai penggagas utama (“provokator”).
  2. Ir. Heru Susilo, M.Sc., IPM., sebagai penanggung jawab dan yang “membidani” kelahiran MADC.
  3. Prof. Ignatius Widiapradja, MFA., BFA., sebagai trainer, sekaligus penanggung jawab kurikulum MADC serta penyusun silabus MADC.
  4. Drs. Antonius Masdiono, sebagai dosen.
  5. Drs. Heddy Heryadi, sebagai dosen.
  6. Dra. Christine Claudia Lukman, sebagai dosen.

 

Dasar Pemikiran MADC adalah bahwa perkembangan teknologi, dan dunia industri tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan seni rupa dan desain. Kegiatan MADC menggunakan 4 (empat) buah ruangan, yakni ruang teori, drawing, studio 2 dimensi, dan ruang painting. Kampus di Jalan Cihampelas ini hanya bertahan selama 1 (satu) tahun karena seiring dengan perkembangannya yang cukup pesat dan tidak disangka-sangka, keempat ruang ini sudah tidak mampu lagi memfasilitasi kebutuhan mahasiswa. MADC disambut dengan positif oleh siswa-siswi dari dalam kota Bandung maupun siswa-siswi dari luar kota, hal ini terbukti dengan banyaknya siswa yang berasal dari luar daerah yaitu: Tasikmalaya, Subang, Cianjur, Bali, Jambi, dan lain sebagainya.

Salah satu keungulan MADC, yaitu diterapkannya silabus dan metodologi pendidikan seni rupa dan desain yang relatif berbeda dengan sekolah sejenis di Indonesia. Metodologi pendidikannya sangat menekankan pengembangan kompetensi siswa, dengan menggunakan rasio perbandingan dosen dan mahasiswa 1:20. Memasuki semester genap, di mana tidak ada ada lulusan SMU yang mendaftar, terbukti MADC tidak saja diminati oleh siswa-siswi SMA yang menempuh Pendidikan formal, tapi juga diminati oleh kalangan umum: lulusan Perguruan Tinggi, ibu rumah tangga, karyawan/karyawati, dan pengusaha dari berbagai latar belakang yang berbeda, sehingga pada Semester Genap 2002/2003 MADC berhasil membuka dua kelas baru, kelas pagi dan kelas sore.

Tidak sampai satu tahun MADC sudah memiliki 5 kelas, hal ini tentunya juga karena didukung oleh fasilitas yang memadai berupa ruang studio, ruang teori, perpustakaan, galeri, studio lukis, ruang komputer, ruang dosen, ruang rapat, dan ruang aula. Seiring dengan banyaknya peminat maka dengan perjuangan yang dimotori oleh Heddy Heryadi sebagai ketua program D3, Ariesa Pandanwangi, Elliati Djakaria, dan Gai Suhardja, yang berkali-kali menghadap Rektor Universitas Kristen Maranatha untuk menambah kebutuhan ruang, maka akhirnya setelah mendekati perkuliahan berikutnya, aula disekat menjadi 3 ruangan yang terdiri dari 2 ruang studio dan 1 ruang drawing. Kebutuhan ruang semakin bertambah seiring dengan bertambahnya mahasiswa, setelah kebutuhan akan penambahan fasilitas tersebut diajukan kepada pengurus YPTKM akhirnya diputuskan untuk memusatkan seluruh kegiatan MADC di Kampus Pusat Universitas Kristen Maranatha bersama dengan Fakultas lainnya. Pada awal tahun perkuliahan 2004 Secara bertahap MADC pindah dari Graha Maranatha di Jalan Cihampelas ke Gedung Serba Guna yang direnovasi menjadi beberapa kelas dan Studio dan Lab computer serta Ruang Administrasi, renovasi ini dikerjakan hanya dalam waktu 3,5 bulan.

Melihat perkembangan yang demikian pesat, pimpinan Universitas Kristen Maranatha menyadari adanya prospek bahwa lulusan seni rupa dan desain sangat dibutuhkan di dalam dunia industri seirama dengan perkembangan teknologi. Sesuai dengan visi dan misi pendidikan Universitas Kristen Maranatha, maka Universitas Kristen Maranatha melangkah lebih jauh lagi dengan mengajukan permohonan pendirian program studi D3 Seni Rupa dan Desain kepada pemerintah. SK Perijinan diterbitkan oleh Ditjen DIKTI, Depdiknas pada tanggal 13 Maret 2003, dengan demikian program studi D3 Seni Rupa dan Desain memperoleh ijin operasionalnya.

Minat masyarakat terhadap pendidikan seni rupa dan desain sangat menjanjikan,  pendaftar melampaui jumlah target yang diharapkan yakni sebanyak 212 orang, dari jumlah tersebut yang diterima sebagai mahasiswa hanya sebanyak 100 orang, jumlah ini sesuai dengan kualitas yang diharapkan oleh program studi D3 Seni Rupa dan Desain UKM, serta disesuaikan juga dengan rasio perbandingan antara dosen dan mahasiswa yang telah ditetapkan sejak awal pendiriannya. Selanjutnya Universitas Kristen Maranatha berencana mengembangkan program studi D3 ini dengan membuka program studi S1 Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, yang akan difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, aik sebagai desainer maupun seniman. Kedua bidang ini menghasilkan sumber daya manusia sebagai desainer grafis, ilustrator, pematung, keramikus, desainer interior, dan  desainer perhiasan (jewelery). Pembentukan Fakultas ini sesuai dengan visi dan misi Universitas Kristen Maranatha dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mendukung rencana tersebut, Universitas Kristen Maranatha dalam mendirikan Program Studi S1 Seni Rupa dan Desain tetap menerapkan konsep awalnya yaitu mendirikan suatu  Program Studi yang memiliki keunggulan relatif yang berbeda dengan perguruan tinggi sejenis lainnya.

Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha menitikberatkan pada  pendidikan seni yang berbasis pada seni tradisi. Untuk mewujudkan hal ini maka  dilaksanakan kegiatan riset seni tradisi di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha agar dapat menjadi pusat data seni tradisi yang lengkap bagi berbagai universitas baik yang ada di dalam maupun di luar negeri, yang membutuhkan data maupun yang akan melakukan kerjasama dalam bidang seni, mengembangkan penelitian, menerbitan buku-buku yang dapat dipergunakan sebagai literatur. Dengan adanya program studi S1 Seni Rupa dan Desain diharapkan dapat membantu pemerintah memperluas peluang kerja untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Karena FSRD UK. Maranatha menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, mandiri, inovatif, mampu membuka lapangan kerja dalam bidang seni rupa dan desain serta dapat berkolaborasi dengan bidang disiplin ilmu lain, sehingga secara finansial tidak mengakibatkan beban tambahan bagi pemerintah.

Dasar pemikiran berdirinya program studi S1 apabila terkait dengan rencana pengembangan strategis Universitas Kristen Maranatha yaitu dalam Rencana Strategi Institusional UKM-2010, dimana telah ditetapkan antara lain mengenai “Pemantapan Program Studi dan penambahan minimal tiga Program Studi pada jenjang D3 dan atau S1 dan atau S2”, oleh karena itu, setiap penambahan program studi yang dilakukan oleh Universitas Kristen Maranatha mesti sesuai dengan Rencana Pengembangan Strategi Universitas Kristen Maranatha, jadi akan mendapat dukungan dari Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha termasuk pendirian program studi S1 Seni Rupa dan Desain. Pendirian S1 Seni Rupa dan Desain, sesuai dengan misi dari UKM sendiri, program ini akan terus mendukung dan memperkokoh misi UKM untuk mengembangkan cendikiawan yang handal, terutama di bidang seni dan teknologi. Saat ini MADC telah berkembang menjadi Fakultas Seni Rupa dan Desain yang memiliki lima Program Studi, yaitu :

  1. Program Diploma Tiga Seni Rupa dan Desain (Konsentrasi Desain Fashion).
  2. Program Sarjana Seni Rupa Murni
  3. Program Sarjana Desain Interior
  4. Program Sarjana Desain Komunikasi Visual.
  5. Program Sarjana Arsitektur.