Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha

Integrity • Care • Excellence

Hantu Seram Jepang: Drama Mencari Piring Kesepuluh

diupload pada: 10 Maret 2023
Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Hantu Seram dari Jepang diangkat menjadi tema drama tahunan Sastra Jepang Universitas Kristen Maranatha. “The Legend of Okiku“, judul yang dipilih oleh para mahasiswa dalam bermain peran.

Drama ini diadaptasi dari cerita seorang wanita yang berusaha mencari piring kesepuluh. Seorang samurai bernama Aoyama Harima yang jatuh cinta kepadanya, mengetahui hal ini dan berusaha untuk membantu; dengan syarat, Okiku harus menikah dengannya.

Walaupun hanya seorang pelayan, Okiku memiliki harga diri yang tinggi. Ia tak yakin dengan perasaan cinta Aoyama dan memecahkan sebuah piring berharga milik keluarga Sang Samurai. Dengan amarah yang besar, ia membunuh Okiku dan melemparkan tubuhnya ke sebuah sumur.

Hantu Seram Jepang: Drama Mencari Piring Kesepuluh

Seiring berjalannya waktu, Okiku menjelma menjadi sesosok hantu seram Jepang yang terus menggentayangi pembunuhnya. Biasanya ia akan berhitung dari satu sampai sembilan dan memunculkan suara aneh di hitungan kesepuluh. Ini menggambarkan piring kesepuluh yang masih belum ia temukan.

Dalam drama tahun ini, pemeran hantu seram Jepang ini adalah Junita Davina. Ia seorang mahasiswa angkatan 2020 yang mengaku belum pernah berkecimpung dalam dunia drama. Proyek ini merupakan pengalaman yang luar biasa baginya.

Ini pengalaman pertama banget, sebelumnya belum pernah ikut kepanitiaan kayak gini. Jujur, deg-deg an banget awalnya, tapi ternyata bisa,” katanya.

Sempat merasa nervous memerankan tokoh utama, ia ternyata bisa ‘bersatu’ dengan karakter. Ia mengatakan seolah-olah bukan dirinya yang ada di atas panggung saat itu, melainkan Okiku.

 

Pas ada di atas panggung aku sempat gemetar, tapi saat lampu menyala seolah-olah bukan aku yang ada di situ, tapi Okiku” ujarnya.

 

Jessica P. Nangoi, seorang dosen yang menjadi koordinator acara mengaku bahwa beliau merasa bangga dan senang bisa membawakan acara seperti ini. Beliau juga mengatakan bahwa bagian Junitalah yang tersulit dalam drama.

Peran pemeran utama itu adalah yang paling sulit; bukan karena banyak dialog atau penggunaan Bahasa Jepang yang sulit, melainkan ia perlu menuangkan emosi mendalam yang berubah secara cepat,” jelasnya.

Drama yang satu ini memang cukup unik, karena tidak mengambil naskah asli secara utuh. Keempat puluh orang yang ikut terlibat dalam pembuatan drama menambah bumbu istimewa di dalamnya, misalnya ada cerita drama segiempat yang cukup menggemaskan.

Drama ini tidak sepenuhnya ber-genre horor, tapi ada juga plot twists lain seperti cinta segiempat. Pokoknya, cerita ini ada lucu-lucunya juga,” katanya.

Proyek hebat ini bisa menggali wawasan dan potensi para mahasiswa. Mereka yang sebelumnya tidak memiliki pengetahuan tentang besarnya potensi yang dimiliki, menjadi percaya diri dan tergugah untuk terus mengembangkan bakat tersebut.

Asalnya aku nggak tahu kalau aku bisa melakukan hal seperti ini, ternyata aku bisa. Bukan hanya aku, bahkan teman-teman yang lain pun merasa kaget akan potensi yang mereka miliki dalam pembuatan sebuah drama besar seperti ini,” ucap Junita.

Hantu Seram Jepang: Drama Mencari Piring Kesepuluh

Harapan ke depannya adalah drama seperti hantu seram Jepang ini terus berlanjut ke depannya. Jangan sampai, acara hebat ini ditunda bahkan dihilangkan.

Saya harap drama seperti ini terus berlanjut ke depannya. Saya bisa melihat bahwa anak-anak bisa menggali potensi mereka. Pesan saya selanjutnya adalah jangan ragu untuk meminta tolong jika kesulitan, karena kita tidak bisa bekerja sendirian dalam pembuatan proyek seperti ini,” pesan Jessica. (auh)

Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Berita Terkait
Edisi Terbaru,