Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha

Integrity • Care • Excellence

Semesta Jiwa di Balik Mata Redmiller

uploaded: 20 August 2023
Share this article
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Nuansa warna Jalan Braga itu biasanya warna pastel kalem: batu, pohon, bangunan jadul. Tapi, kali ini, sebagian jalan dihiasi bunga-bunga imut dengan warna-warni neon. Grey Art Gallery kelihatan kayak portal ke dunia lain.

 

 

Peter Rhian Gunawan, sang seniman, memang sengaja merancang pameran Behind Those Eyes supaya kerasa kayak dimensi gaib. Kenapa, ya? Sebelum tau jawabannya, kita harus kenalan dulu sama tokoh utama pameran ini: Redmiller.

 

“Redmiller itu bentuknya cute, menggemaskan, gemoy gitu, ya … Sebenarnya itu adalah refleksi hasrat manusia yang ingin disukai, dicintai, dan well-accepted by society,” Peter bilang.

 

 

Sayangnya, keinginan kita untuk diterima malah bikin kita sering bohong sama diri sendiri. Supaya disukai sama orang sekitar, kita sering pakai topeng yang nggak sesuai dengan kepribadian kita sebenarnya. Gara-gara itu, hati kita jadi kena banyak masalah: cemas, minder. Kata Peter, ini adalah “problem universal yang dirasakan oleh sebagian besar generasi muda.” Peter bikin karakter Redmiller supaya orang-orang sadar sama isu kesehatan mental.

 

“Karakter Redmiller Blood merupakan perwujudan individu resah yang diombang-ambing warna-warni di sekitarnya,” tulis Sundea Salamatahari, narator pameran ini.

 

 

Pernah dengar peribahasa “mata adalah jendela jiwa”? Ungkapan ini cocok banget sama konsep pameran Behind Those Eyes.

 

“Mata Redmiller yang saya gambarkan ini, bisa kelihatan garisnya tidak beraturan … dan ada semesta di dalamnya,” Peter bercerita, “itu adalah gambaran dari perasaan galau, anxiety … dan juga kedalaman emosional kejiwaan seseorang yang nggak semua orang bisa lihat.”

 

 

Peter ngajak Sundea untuk bikin Behind Those Eyes jadi sebuah wahana pengalaman unik, bukan cuma pameran seni. “Public bisa masuk, bisa menikmati, melihat, mengartikan, dan me-relate karya-karya [kami] ke dalam kehidupan mereka masing-masing.”

 

Kita bisa menjelajahi relung jiwa Redmiller (dan jiwa kita juga) di Grey Art Gallery, Jalan Braga 47, Bandung sampai tanggal 28 Agustus 2023. “Ketika kalian ke sini, kalian akan menemukan suatu inspirasi, suatu pencerahan. Dan aku harap itu bisa menjadi sumber kekuatan yang baru bagi kehidupan kita … karena aku bikin ini memang untuk kalian semua,” begitu harapan Peter.

 

 

Peter, Sundea, dan Redmiller siap menemani perjalanan kamu: “Alkisah, di tengah dunia yang warna-warni seperti mimpi, hiduplah <masukkan namamu sendiri>.” (sj)“Mata Redmiller Blood merepresentasikan jalan menuju jiwamu dan jiwaku.” –Sundea Salamatahari

Share this article
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Related News
Edisi Terbaru,