Mahasiswi Program Sarjana Sastra Inggris, Grisella Kristy (2041001) berhasil meraih Juara I dalam Speech Padjadjaran English Competition (PEC) 2021 bertajuk “Embracing Diversity through Literature” yang diselenggarakan oleh Universitas Padjadjaran. Kompetisi ini berlangsung pada bulan September – Oktober 2021.
PEC 2021 merupakan kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Gelanggang Mahasiswa Sastra Inggris (Gemasi) Universitas Padjadjaran dan diikuti oleh mahasiswa program studi sastra Inggris dari berbagai universitas di Indonesia secara daring. Kompetisi ini terdiri atas empat kategori, yaitu speech, storytelling, poetry reading, dan short story writing.
Grisella mengaku tidak menyangka dan bangga bahwa dirinya terpilih menjadi pemenang dalam kompetisi debat ini. Ia melewati tahap penyisihan dengan membuat video pidato yang membahas isu diversity. Selama persiapan pembuatan naskah, Grisella mencari informasi melalui literatur yang membahas sejarah rasisme, LGBT, serta mencari tahu mengenai realita mengenai perilaku maupun pandangan masyarakat masa kini tentang rasisme. Lewinna Christiani Aguskin, S.S., M.A., selaku salah satu pembimbing mengaku, keunggulan yang dimiliki Grisella adalah komitmen, displin, dan tekun dalam menggali informasi dalam menyiapkan naskah pidato. “Hal tersebut bisa Sella tunjukkan lewat materi pidatonya bahwa dia punya argumen yang bagus dan wawasan luas terkait isu rasisme dan ketidakadilan baik dalam kehidupan nyata saat ini dan dalam karya sastra,” tutur Lewinna.
Rizki Theodorus Johan, S.S., M.A., yang juga merupakan pembimbing Grisella, melakukan Zoom rutin untuk berlatih melakukan pidato secara langsung. Grisella mengaku, masukan dosen pembimbing seperti memberikan tekanan pada kata-kata tertentu, jeda yang tepat antarkalimat, ekspresi, dan gestur tangan yang tepat sangat membantu untuk meningkatkan percaya diri serta dapat menghasilkan pidato yang baik.
Setelah berhasil lolos dari tahap penyisihan, Grisella terpilih menjadi finalis melawan mahasiswa dari Universitas Kristen Indonesia, Politeknik Jakarta, dan Universitas Indonesia. Pidato disampaikan langsung di hadapan juri via Zoom. Dalam babak final, Grisella mengangkat topik “Race and Ethnicity” dengan tujuan membawa awareness bagi masyarakat yang masih menganggap remeh isu tersebut.
Lewinna mengaku bersyukur dan bangga atas prestasi dan perjuangan Grisella untuk membawa nama Fakultas Bahasa dan Budaya Maranatha dalam ajang lomba nasional dan dapat berkompetisi melawan berbagai universitas ternama. Lewinna berharap, kemenangan Grisella dapat memicu mahasiswa lain untuk terus berkarya, mengembangkan diri, dan melakukan yang terbaik. “Explore your talents and remember you are awesome just the way you are,” tutup Lewinna. (cr/gn)