Program Sarjana Sastra Inggris Universitas Kristen Maranatha berhasil meraih prestasi dalam perlombaan Gemasi’s English Competition (GEC) 2019 yang bertemakan ”Overcoming the Challenges in Participation”. Lomba tersebut diadakan pada tanggal 18 – 19 Oktober 2019 dan bertempat di Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Pada kesempatan ini, terdapat empat mahasiswa yang dikirim oleh Program Sastra Inggris untuk mengikuti cabang perlombaan Speech, Poetry Reading, dan Essay Writing. Dua di antaranya berhasil meraih Juara II, yaitu Yustika Maharani dalam perlombaan Poetry Reading dan Jessy dalam perlombaan Essay Writing.
Dalam masa persiapan lomba, Maharani mengaku mencari inspirasi untuk menulis puisi adalah tantangan baginya. Menurutnya, sebuah puisi yang baik tidak bisa hanya asal ditulis, tetapi harus dalam suasana, emosi, dan inspirasi yang tepat. Sedangkan, Jessy mengatakan kesulitan yang ia temukan adalah dalam pencarian topik untuk esai yang ditulis. “Cari topiknya pusing banget, karena topik yang diberikan terlalu lebar. Jadi, disempitkan ke yang spesifik itu sulit,” ujarnya. Jessy juga merasa sangat beruntung karena ia dibimbing oleh salah satu dosennya, yaitu Jeanyfer, S.S., M.Hum., sehingga ia bisa berkonsultasi dalam proses penulisan esainya.
Keduanya pun merasa gugup saat mengikuti lomba tersebut. Maharani merasa kontestan lainnya adalah orang-orang yang hebat. “Namun, saya selalu bilang ke diri sendiri, ‘what’s the worst that could happen?’. Mengenai persoalan menang atau kalah, pengalaman saya tetap akan bertambah,” tambah Maharani.
Kedua mahasiswa tersebut sangat bahagia sekaligus tidak menyangka dapat mendapat gelar Juara II. Bahkan, Jessy sempat tidak datang pada hari ke-2 lomba karena ia merasa sudah pesimis untuk menang. “Saat diberi kabar dan ucapan selamat karena Juara II, kaget dan senang di saat yang sama,” tambah Jessy.
Mereka pun menyampaikan harapan mereka sesudah mengikuti lomba GEC ini. Maharani mengharapkan ada lebih banyak mahasiswa yang tertarik mengikuti lomba berbasis bahasa Inggris. “Saya berharap ada banyak mahasiswa yang memberanikan diri mengikuti lomba dan membuktikan dirinya sendiri bisa, karena kita memang bisa!” seru Maharani. Sedangkan, Jessy berharap agar bisa mendapatkan manfaat di mata kuliah lain, atau bahkan dalam pembuatan skripsi nantinya.
Rizki Theodorus Johan, S.S., M.A. selaku Ketua Program Sarjana Sastra Inggris merasa usaha untuk memenangkan lomba selama ini telah berhasil. “Minimal kita bisa menunjukkan bahwa anak-anak kita bisa menang atau pun menjadi finalis,” ujarnya. Sekretaris Program Sarjana Sastra Inggris, Sonny Angjaya, S.S., M.Hum. pun mengungkapkan kebanggaannya. “Dengan berhasilnya kedua orang tersebut menjuarai Essay Writing dan Poetry Reading, itu bisa mendorong mahasiswa-mahasiswa agar bisa mengikuti lomba yang lain dan berhasil meraih juara juga,” harapnya untuk para mahasiswa. (cm)