Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha

Integrity • Care • Excellence

Santuy Sore Dulu Gak Sih? Fun & Alive!

uploaded: 31 August 2023
Share this article
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Bentar lagi tahun ajaran baru mau mulai, nih! Supaya temen-temen maba ga kaget dengan dunia kuliah, FSRD Maranatha punya cara khusus buat nyambut kalian … yaitu santai-santai bareng!

 

Santuy Sore udah ada sejak zaman pandemi COVID-19 3 tahun lalu, tapi Santuy Sore kali ini beda dari biasanya, lho! Jumat (25/8) kemarin, Santuy Sore ke-15 diadakan secara offline untuk pertama kalinya. Acara kemarin juga adalah acara pertama yang menampilkan band di gedung baru FSRD, 8 tahun setelah fakultas kita pindah ke gedung B. Asik banget, kan?

 

 

Untungnya, FSRD punya tempat paling kece di seluruh kampus Maranatha: teras lantai 4. Begitu keluar lift, teman-teman maba langsung disambut oleh sederet snack, live music, dan pemandangan Bandung di sore hari.

 

Siapa lagi yang tahu gimana rasanya kuliah kalau bukan kakak-kakak alumni dan mahasiswa FSRD? Ada 5 orang tamu yang siap bagi-bagi pengalaman mereka waktu kuliah dan kerja di bidang seni.

 

Ada yang suka ngintip akun IG @duniakulinerbandung? Kak Rani (DKV 2008) & Kak Victor (DKV 2006) itu dua pecinta makanan yang jadi adminnya. Mereka memang bukan jadi seniman secara langsung, tapi pengalaman kuliah mereka tetap berguna, kok.

 

“Mikirnya, aduh, nanaonan (‘apa-apaan’) sih ini, ngapain digunting-gunting, ga jelas gambarnya apa … tapi, dari situ, saya belajar jadi lebih peka sama posisi, sama focal point,” kata Kak Victor waktu mengingat-ingat tugas bikin nirmana 2 dimensi. “Di [bidang] foodblogging, kepakenya kalo lagi foto atau video: oh, ini yang mau kita fokusin; mana yang mau kita tonjolin.”

 

Kak Rani setuju sama pendapat ini: “Kita ga pernah nyangka, sih, ilmu dulu kepake sekarang.”

 

 

Pembicara selanjutnya udah dapat gelar magister arsitektur dari Inggris. Kak Raisya (Desain Interior 2014) punya penghayatan yang dalem banget terhadap studinya.

 

Design is more about problem solving than drawing (‘Desain itu lebih banyak tentang memecahkan masalah daripada menggambar’). Mungkin nanti yang [kuliah di jurusan Desain] Interior bakal ngerti kalo udah kuliah studio.” Misalnya, untuk penelitian, Kak Raisya harus cari solusi supaya desainnya berguna untuk kaum tuna netra.

 

Berikutnya, ada teman seangkatan Kak Raisya: Kak Annisa (Fashion 2014) yang biasa dipanggil Nisa atau Ica. Berkat pengalaman magang dan mata kuliah minor Visual Merchandising, Kak Nisa bisa jadi staf merchandising di brand fashion lokal, Happy Go Lucky.

 

 

Tadi kita udah dengar pengalaman kerja, tapi gimana situasi kuliah di FSRD belakangan ini? Tenang, ada Kak Angel yang masih mahasiswa aktif. Kak Angel masuk ke jurusan Arsitektur di tahun 2021 lalu. Walau jurusan ini adalah yang paling muda di Maranatha, pengalamannya tetap berkesan: diajak dosen survey lapangan, ikut proyek, dan nguli. Kak Angel bilang, mahasiswa FSRD harus banyak-banyak minta feedback dari dosen supaya ga salah belajar: “Kalo strukturnya salah, roboh tuh rumah!”

 

Persis kaya judul Santuy Sore kali ini, suasana jadi fun & alive waktu bapak-ibu dosen bagi-bagi hadiah mulai dari buku gambar sampai novel dan baju dari Happy Go Lucky. Waktu acara selesai, suasana ga jadi garing karena teman-teman bisa makan snack sambil ngobrol dan diiringi musik.

 

Selamat gabung di FSRD Maranatha, teman-teman! Sampai ketemu lagi di kelas! (sj)

Share this article
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Related News
Edisi Terbaru,