Banyak insight menarik dari talk show bersama Monsieur Emmanuel Lemaire. Penulis sudah merangkumnya di sini. Selamat membaca!
(pertanyaan dan jawaban adalah hasil parafrase dan terjemahan dari bahasa Prancis)
Q: Bagaimana keadaan industri komik di Prancis?
A: C’est une bonne question (pertanyaan bagus). Industri komik Prancis maju, ada kurang lebih 300 judul yang terbit setiap minggu. Keadaannya mendukung untuk perkembangan komik-komik baru, tapi komikus perlu usaha supaya karyanya jadi sukses dan mendatangkan penghasilan yang cukup. Banyak teman komikus saya punya pekerjaan lain untuk jadi sumber penghasilan utama dan menggambar komik sebagai pekerjaan sampingan.
Q: Apakah webtoon juga maju di Prancis?
A: Sekarang mulai ada publishing house yang bergerak ke arah publikasi webtoon atau digitalisasi buku, tapi pertumbuhannya lambat karena orang Prancis lebih suka baca komik di kertas fisik. Industri buku cetak lebih stabil.
Q: Apa tantangan terbesar dalam menyelesaikan kedua buku Madame Hibou?
A: Menurut saya, karya yang baik adalah komik yang skenarionya menarik. Jadi, tantangannya adalah membuat skenario, mempertahankan alur cerita, tensi, supaya arah ceritanya jelas.
Q: Ada unsur thriller di komik-komik Madame Hibou. Apa yang jadi inspirasi untuk elemen itu? Apakah Manu suka menonton film thriller?
A: Tidak banyak orang Prancis yang tahu ada negara bernama Indonesia. Mereka lebih kenal Laos, Kamboja, dan Vietnam karena memiliki hubungan historis. Karena cocok dengan thriller yang membutuhkan misteri untuk menimbulkan ketegangan di cerita, ketidaktahuan ini diolah menjadi elemen naratif.
Q: Butuh berapa lama untuk menyelesaikan buku-buku Madame Hibou? Saya dengar Manu sering mengalami kebuntuan ide dan perlu melakukan kegiatan lain, apakah itu jadi tantangan?
A: Saya butuh 3 bulan untuk menemukan alur cerita yang baik. Kebetulan, waktu itu sedang lockdown, jadi ada banyak waktu. Hasilnya, buku pertama beres dalam waktu hanya sekitar 1 tahun 3 bulan. Tantangannya adalah kejar-kejaran dengan jadwal untuk kegiatan lain yang jadi sumber penghasilan: jadi pustakawan dan ilustrator di galeri setempat.
Q: Kenapa Manu suka menggambar bangunan & arsitektur di komik?
A: Secara selera, sebenarnya tidak ada alasan khusus mengapa suka gambar pemandangan urban, tapi saya selalu berusaha untuk menjadikan kota sebagai salah satu “karakter” di dalam komik.
Q: Karakter kota Bandung bagaimana?
A: Saya baru kenal sedikit karena baru beberapa hari di sini… Tapi, sejauh ini suka. Jadi ingat kota Grenoble yang sama-sama dikelilingi gunung.
Waktu tiba di Indonesia, rasanya seperti belajar menggambar lagi karena yang dilihat di sini berbeda jauh dengan di Prancis. Misalnya tanaman-tanaman tropis, kehidupan jalanan…
Saya ‘kan berasal dari negara yang serba teratur: tiang listrik, lebar trotoar ada aturannya. Membuat sketsa pemandangan Prancis rasanya seperti sudah otomatis karena semuanya teratur… tapi di sini lebih bebas. Hal itu justru jadi kemenarikan dan mewarnai hari-hari di Indonesia. Ternyata, orang di berbagai belahan dunia bisa hidup dengan caranya sendiri.
(sj)