Fakultas Seni Rupa dan Desain UK Maranatha

Integrity • Care • Excellence

Belajar Itu Harus Cerdas, Bukan Keras!

diupload pada: 28 Mei 2022
Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram

Sebagai seorang mahasiswa tentunya belajar merupakan hal penting yang perlu dilakukan. Dalam kesehariannya, kita mungkin belajar secara biasa-biasa saja, namun akan berbeda jika halnya kita sedang berada di tengah masa ujian. Beberapa mahasiswa mungkin akan memaksakan diri untuk belajar berjam-jam setiap harinya demi mendapatkan nilai yang cemerlang.

Namun, cara belajar seperti itu tidak efektif dan sangat “menyiksa” otak. Dr. Danielle, PhD (2020), mengatakan bahwa belajar secara berlebihan dapat mengakibatkan sakit kepala, penurunan dalam kualitas pembelajaran, hingga keinginan berhenti untuk bersosialisasi. Buruk, bukan?

Lalu, bagaimana cara belajar yang efektif?

Di artikel ini akan dijelaskan mengenai cara- cara belajar yang baik untuk menghindari efek negatif dari over studying. Yuk, simak!

 

1. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Memiliki ambisi yang besar dalam mencapai sesuatu tidaklah salah. Namun, jika tujuan yang didambakan memiliki probabilitas pencapaian yang kecil, tentu akan sulit jalan yang harus dilalui. Maka dari itu, sebagai seorang mahasiswa, perlu diperhatikan bahwa tujuan yang realistis sangatlah penting.

Apa hubungannya dengan belajar yang buruk? Tentu, ada!

Saat kalian memiliki ekspektasi yang terlalu tinggi atau berbeda dari diri kalian, hal tersebut akan menjadi masalah. Contohnya, seseorang yang memiliki bakat dalam dunia bahasa saat sekolah, bercita-cita menjadi seorang dokter hewan atau seseorang yang pintar berhitung tapi bercita-cita menjadi seorang penyair. Tidak masuk akal, bukan?

Disini, kalian harus mengenali diri kalian terlebih dahulu, lalu tentukkan apa tujuan kalian. Jika kalian pandai berhitung, tapi kalian memaksakan diri dengan cara belajar mendalami ilmu linguistik, tentunya hal tersebut akan menjadi sia-sia. Kalian terus mencoba dan belajar keras untuk sesuatu yang bukan diri kalian. Pada akhirnya, mungkin kalian akan berpikir bahwa akan lebih baik jika kalian mempelajari ilmu hitung dari awal dan bukan linguistik. Maka dari itu, tujuan yang realistis sangatlah penting, sehingga cara belajar kalian pun dapat menjadi efektif.

 

2. Jangan SKS (Sistem Kebut Semalam)

Sesuai dengan namanya, pengerjaan tugas kuliah atau belajar untuk tes dilakukan di malam sebelumnya. Istilah ini cukup dikenal di kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia, karena sering dan banyak sekali mahasiswa yang melakukan metode ini. Memang, pekerjaan seorang mahasiswa tidaklah sedikit, namun alangkah baiknya jika kalian bisa mengatur waktu sebaik mungkin agar waktu belajar kalian menjadi lebih efektif.

Jika memang waktu yang kalian miliki sangat terbatas untuk mempersiapkan tes, cobalah untuk belajar sedikit demi sedikit setiap harinya sampai kalian memahami materinya. Dibandingkan dengan SKS, cara pembelajaran seperti ini akan terasa jauh lebih efektif dan kemungkinan mendapat nilai di atas KKM pun sudah di tangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kurangnya istirahat di malam hari dan memperoleh hasil yang buruk karena kalian tergesa-gesa dalam belajar.

 

3. Teknik Feynman

Teknik ini diperkenalkan oleh Richard Feynman, seorang jenius yang berhasil mendapatkan hadiah Nobel di tahun 1965. Dalam melakukannya, dibutuhkan lebih dari satu orang, maka dari itu kalian bisa mengajak teman kalian dalam belajar.

Teknik ini terbagi ke dalam 4 metode, dengan metode pertama adalah memilih topik. Disini, kalian bisa memilih topik yang kalian inginkan dan mulai mempelajarinya. Selanjutnya, ajarkan materi tersebut kepada teman kalian. Lakukanlah tanya-jawab satu sama lain untuk menguji kemampuan pemahaman materi yang telah dipelajari. Nah, tahap berikutnya adalah mengisi kelemahan dengan cara mengoreksi kesalahan satu sama lain pada metode ke-2 tadi. Tahap terakhir adalah menyederhanakan pemahaman kalian atas materi yang telah dipelajari, sehingga saat sesorang bertanya, kalian dapat menjelaskannya secara sederhana.

Cara ini akan efektif jika kalian merupakan seseorang yang suka untuk belajar bersama, karena adanya interaksi satu sama lain. Selain itu, kalian juga bisa mempraktekkannya secara langsung dengan orang lain agar dapat melakukan timbal-balik dalam pembelajaran.

 

4. Teknik Podomoro

Berbeda dengan teknik Feynman, teknik ini lebih mengutamakan individualitas sang pelajar. Teknik ini terbagi ke dalam 5 metode pengerjaan. Apa saja?

Yang pertama, tentukkan materi yang akan dipelajari. Hampir sama seperti sebelumnya, tentu saja kita perlu mengetahui materi apa yang harus dijadikan bahan pelajaran. Kedua, pasang timer hingga 25 menit. Gunakanlah timer yang dapat berbunyi, seperti jam alarm agar kalian dapat keluar dari “waktu konsentrasi”. Setelah memasang alarm, tentunya kalian harus langsung berlatih. Saat kalian belajar, jangan terpaku pada timer yang berjalan, melainkan fokuslah pada materi yang kalian pelajari. Jika alarm sudah berbunyi, istirahatlah selama 5 menit agar otak kalian merasa relax. Cara terakhir adalah dengan mengulangi metode-metode di atas selama 2 hingga 3 kali.

Teknik ini sangat cocok bagi kalian yang lebih menyukai untuk belajar sendirian dan jauh dari keramaian. Cobalah untuk mempraktekkan teknik ini secara rutin, sehingga cara belajar kalian bisa memiliki kualitas yang lebih baik dan tentunya lebih efektif.

 

OK, itu dia tips bagaimana cara belajar yang efektif, efisien, dan tentunya baik bagi kesehatan mental dan jasmani. Bagaimana, tertarik mencoba salah satunya?

Share artikel berita ini
Share on email
Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on telegram
Berita Terkait
Edisi Terbaru,